Senin, 13 Agustus 2012

Fashion Ramah Lingkungan


Fashion Ramah Lingkungan, Why not?

Bukan hal yang baru lagi buat sebagian besar masyarakat dunia tentang isu-isu yang bertema "go green" , baik mengenai pertumbuhan penduduk yang melaju pesat, pemanasan global, serta industri yang melaju pesat.
Ngomongin soal pemanasan global,efek yang langsung terasa adalah peningkatan suhu di permukaan bumi, maka para perancang busana dan juga produsen textil berusaha memproduksi barang yang ramah lingkungan tanpa mengekang kebebasan berekspresi dalam berkarya.mantep ya?

Ini bukan pertama kalinya lho orang-orang yang berkecimpung di dunia fashion mengusung tema-tema mengenai lingkungan baik dari desain,material sampai warna semua mereka lakukan tanpa keluar dari konsep ramah lingkungan.
Seorang peritel busana asal Inggris, Topshop bekerjasama dengan produsen busana ramah lingkungan Reclaim To Wear menciptakan koleksi kapsul ramah lingkungan yang terbuat dari bahan-bahan recycle.
Material yang digunakan untuk koleksi ini kebanyakan merupakan dari stok berlebih dan produksi sisa yang sudah tak dipakai. Koleksinya berupa celana pendek yang diberi treatment dengan pemutih bergaya ombre dan dress mini-maksi blok warna.
Selain Topshop, peritel busana asal Swedia, H&M juga meluncurkan koleksi Glamour Counscious Collection yang berisi koleksi busana menggunakan material dari kapas organik, hemp, dan polyester daur ulang.



Beberapa nama desainer besar pun juga mulai mencoba menjajaki desain busana ramah lingkungan, seperti Valentino dan Lanvin yang mencoba mengikuti tantangan produser film Livia Firth yang membuat Green Carpet Challenge.
So...para desainer Indonesia pun jangan mau kalah..yyiiuukk go green :)

(sumber: beritasatu.com/ fibre2fashion)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar